JAKNET -- Transformasi digital telah bergerak maju dengan sangat cepat dan mengubah paradigma ekonomi dan masyarakat global.
Banyak hal positif yang dibawa oleh transformasi digital ini, termasuk di antaranya adalah pengembangan kewirausahaan bagi para santri.
Terkait hal tersebut Wakil Ketua Santripreneur DKI Jakarta, Iwan Septiawan yang ditemui saat bersama Chairman of Asean Young Entrepreneurs Council (AYEC), Bagas Adhadirgha, Senin, 4 September 2023, mengatakan untuk menghadapi persaingan di era globalisasi, santri mesti menguasai keterampilan digital literasi.
"Semangat membangun usaha mandiri dengan berbasis digital mutlak dikuasai santri dalam menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini, " ujarnya.
Baca Juga: KTT ASEAN: Transformasi Digital Dorong Penguatan Kerjasama Antar Pengusaha di ASEAN
Menurut Iwan melalui gerakan Santripreneur diharapkan dapat mendorong pengembangan kewirausahaan bagi para santri, dan mampu membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital.
Sejalan dengan hal tersebut
Bagas Adhadirgha selaku Chairman of Asean Young Entrepreneurs Council (AYEC), menyampaikan, dengan jumlah penduduk terbanyak di ASEAN, tentunya membuka peluang bagi Indonesia untuk menciptakan ekonomi digital yang sangat pesat.
"Apalagi dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia peluang tersebut terbuka lebar," katanya.
Sebagai informasi berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, pada 2022 Indonesia menguasai sebanyak 40 persen ekonomi pasar digital ASEAN yang mencapai 194 miliar dolar AS.
Diproyeksikan pada tahun 2025 ekonomi digital Indonesia mencapai 150 miliar dolar AS atau setara Rp2.333 triliun.***
Artikel Terkait
Dorong UMKM Tingkatkan Daya Saing, Pelaku Usaha di Jaktim Terima 100 Sertifikat Halal
ASN Jakarta WFH, Polda Metro Sebut Tingkat Kemacetan Berkurang 5 Persen
PBNU Bakal Gelar Munas Alim Ulama dan Konbes, Angkat Tema ‘Mendampingi Umat Memenangi Masa Depan’
Jelang KTT ASEAN, Angkasa Pura II Pastikan Tak Ada Penutupan Penerbangan Regular di Bandara Soetta