Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur

- Rabu, 25 Januari 2023 | 13:44 WIB
Polisi masih menyelidiki dalang pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur. (Foto: PMJ News)
Polisi masih menyelidiki dalang pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur. (Foto: PMJ News)

JAKNET - - Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Direskrimum Polda Metro Jaya), Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol.) Hengki Haryadi, mengungkapkan fakta baru dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat yang mengakibatkan sembilan korban tewas. 

Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yaitu Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin. Tersangka pertama yaitu Wowon menurut Hengki ternyata juga berperan sebagai sosok fiktif bernama Aki Banyu. 

Hal itu diungkapkan Hengki dalam keterangannya, Rabu, 25 Januari 2023 seperti dikutip dari laman Polda Metro Jaya. 

Baca Juga: Tak Hanya Menghabisi Nyawa, Tersangka Pembunuhan Berantai Juga Tipu Sebelas TKW

“Ternyata tersangka Wowon ini berperan sebagai Aki Banyu, ini adalah figur fiktif,” ujarnya. 

Menurut Hengki, Wowon memiliki kemampuan mengubah suaranya menjadi suara orang lain. Akibatnya, Duloh dan Dede yang berkomunikasi melalui telepon tidak mengetahui jika Aki Banyu ternyata adalah Wowon

Wowon yang berprofesi sebagai dalang menurut Hengki adalah tokoh sentral dalam pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi maupun Cianjur.

Baca Juga: Terapkan Scientific Crime Investigation, Polisi Dalami Otak Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur

“Aki Banyu yang memerintahkan pembunuhan,” katanya.

Namun, Hengki belum dapat memastikan sejak kapan Wowon berprofesi sebagai dalang, termasuk penggunaan nama Aki Banyu ketika menikahi enam orang perempuan. Direktorat Reserse Kriminal Umum menurut Hengki masih terus melakukan pendalaman.

“Ini belum final,” ujarnya.

Baca Juga: Dalami Motif Pembunuhan Berantai, Polisi Lacak Aset Wowon Cs

Diberitakan sebelumnya, Aksi pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin, pertama kali terungkap dari kasus sekeluarga keracunan di Bekasi, Jawa Barat. 

Ketiganya berkomplot untuk melakukan serangkaian pembunuhan berantai yang telah memakan korban sembilan orang. 

Halaman:

Editor: Yudhi Bramanto

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X